hello
Rabu, 26 Maret 2014
Tanya Alkitab: Pacaran Sesuai dengan Firman Tuhan
Tanya Alkitab: Pacaran Sesuai dengan Firman Tuhan: Pada dasarnya pacaran merupakan proses pengenalan antara pria dan wanita yang berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju keh...
Tanya Alkitab: Mengapa Harus Pacaran yang Kudus?
Tanya Alkitab: Mengapa Harus Pacaran yang Kudus?: Kita harus terlebih dahulu apa yang dimaksudkan dengan "Pacaran yang Kudus". Pacaran yang kudus adalah pacaran dengan menjaga k...
Selasa, 25 Februari 2014
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
PENGEMBANGAN PRODUK BARU TEH ICHI-OCHA
Teh Ichi-Ocha adalah produk baru yang dipasarkan di Indonesia oleh PT Indofood Asahi Sukses
Beverage (IASB) perusahaan perusahaan kerjasama antara PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. dengan Ashai Group Holdings Shouteast Asia Pte. Ltd. dari Jepang. Ichi Ocha berasal dari kata Ocha atau teh yang merupakan minuman
asal Jepang yang dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan. Sedangkan Ichi
diambil dari kata Ichiban yang berarti pertama. Ichi Ocha atau the nomor satu
kini hadir di Indonesia meramaikan industry minuman ringan.
Disini kami akan
mengembangkan produk the Ichi Ocha yang notabene adalah produk minuman teh
dengan menggunakan teh hijau sebagai bahan utamanya. Alasan kami ingin
mengembangkan produk minuman ini adalah, dikarenakan kemasan teh botol Ichi
Ocha yang monoton dan cukup tidak konvensional karena beratnya yaitu 3.63 kg
sehingga kami akan menjadikan teh Ichi Ocha sebagai teh bubuk kemasan yang
lebih ringan namun tetap praktis. Dan varian rasa the Ichi Ocha yang hanya
memiliki satu rasa yaitu original sehingga kami akan mengembangkannya menjadi
beberapa varian rasa. Sebelum menjelaskan tentang cara pembuatan the ichi ocha
versi bubuk dengan varian rasa dan keterangan lainnya, akan dijelaskan
karakteristik serta manfaat dan nilai gizi dari teh tersebut terlebih dahulu.
Rincian
Produk
Nama
Produk: Ichi Ocha Green Tea 500ml x 6 Pcs
Brand
Produk: Ichi Ocha
Nomor
Produk: S000009252
Berat
Kotor: 3.63 Kg
Dimensi
Produk: 42.00cm X 25.00cm X 42.00cm
Ichi Ocha Green Tea. Komposisi :
air, gula, daun teh hijau, pengatur keasaman natrium bikarbonat dan kalium
karbonat, antioksidan asam askorbat, perisa identik alami melati. Diproduksi
oleh Cocoaland Industry, Malaysia. BPOM RI ML 268309001298
Teh hijau adalah teh yang
dibuat dari daun tanaman teh (Camellia sinensis) yang
dipetik dan mengalami proses pemanasan untuk mencegah oksidasi, atau bisa juga
berarti minuman yang dihasilkan dari menyeduh daun teh tersebut. Selain
nilai-nilai kultural dan ritual tadi, teh hijau banyak memberi manfaat buat
kesehatan :
Menghambat pembentukan
kanker.
Mencegah penyakit jantung
dan stroke.
Menstimulir sistem
sirkulasi, memperkuat pembuluh darah, dan menurunkan kolesterol dalam darah.
Proses Produksi Teh Hijau
1. Proses Pelayuan
Setelah
penerimaan pucuk dari kebun, daun teh ditebar & diaduk-aduk untuk
mengurangi kandungan air yang terbawa pada daun. Setelah itu daun teh dilayukan
dengan melewatkan daun tersebut pada silinder panas ± sekitar 5 menit (sistim
panning) atau dilewatkan beberapa saat pada uap panas bertekanan tinggi (sistim
steaming), proses pelayuan ini bertujuan untuk mematikan aktivitas enzim
sehingga akan menghambat timbulnya proses fermentasi.
Menurunkan kadar air menjadi sekitar 60 – 70 %.a. Peko (daun pucuk).
b. Jikeng (daun bawah / tua).
c. bubuk / kempring (remukan daun).
d. tulang
2. Proses Pendinginan
Bertujuan untuk mendinginkan
daun setelah melalui proses pelayuan.
3. Proses Penggulungan daun
Menggunakan
mesin Jackson, bertujuan untuk memecah sel-sel daun sehingga teh yang
dihasilkan akan mempunyai rasa yang lebih sepet. Proses ini hampir sama dengan
proses penggilingan pada proses pembuatan teh hitam, tetapi untuk proses
pembuatan teh hijau daun yang dihasilkan sedapat mungkin tidak remuk / hanya
tergulung, dan mempunyai rasa yang lebih sepet. Proses penggulungan berkisar
antara 15 – 30 menit.
4. Proses Pengeringan
Proses
pengeringan yang pertama dilakukan adalah dengan menggunakan ECP drier,
kemudian setelah itu langsung dilanjutkan dengan pengeringan menggunakan rotary
drier. Proses pengeringan pertama akan menurunkan kadar air menjadi 30 – 35 %,
dan akanmemperpekat cairan sel. Proses ini dlakukan pada suhu sekitar 110° –
135° C selama ± 30 menit. Proses pengeringan kedua akan memperbaiki bentuk
gulungan daun, suhu yang dipergunakan berkisar antara 70° – 95° C dengan waktu
sekitar 60 – 90 menit. Produk teh hijau yang dihasilkan mempunyai kadar air 4 –
6 %.
5. Proses sortasi
Proses ini bertujuan untuk
mendapatkan teh hijau dengan berbagai kualitas mutu :
Setelah melewati proses utama teh
hijau, untuk dijadikan serbuk ,teh kemudian di lakukan proses kembali yaitu :
Daun teh digiling sampai halus
menjadi bubuk, dihindari daun teh terkena air atau udara lembab karena akan
merusak daun teh dan kadar kekeringan bubuk teh akan berkurang. Dikarenakan teh
bubuk Ichi Ocha ini akan dijadikan teh bubuk instan, maka bubuk teh yang telah
digiling dicampurkan dengan gula, pengatur keasaman natrium bikarbonat dan
kalium karbonat, antioksidan asam askorbat, perisa identik alami melati bubuk
dan dicampur hingga rata.. Untuk kemasan, bubuk teh dimasukkan kedalam kemasan
alumunium foil sachet dengan isi setiap sachet nya yaitu 50 gram.
Dari produk teh ini, kami ingin
melakukan pengembangan produk dengan menambahkan varian kemasan teh dalam
bentuk bubuk. Pada dasarnya terkadang masyakat Indonesia lebih menyukai teh
dalam keadaan hangat untuk diseduh. Teh ini sudah cukup baik dalam segi
komposisi, jadi hanya perlu menambahkan varian berbeda untuk merangkul konsumen
dan segmen pasar lebih banyak lagi
Teh Bubuk Ichi-Ocha Aneka Rasa:
·
Teh hijau rasa madu hitam
Madu
hitam adalah
salah satu jenis madu yang berbeda daripada madu yang umum. Madu lazimnya
berwarna coklat terang atau putih dengan rasa yang manis. Madu jenis ini
memiliki warna gelap yang lebih condong ke warna hitam. Biasanya, rasa madu hitam adalah
pahit, walaupun ada madu hitam yang rasanya manis seperti madu lengkeng. Hal
ini dikarenakan kandungan alkaloid yang tinggi. Alkaloid merupakan bahan
antibiotic dan anti infeksi alami dari madu. Bahan ini diyakini bisa membantu
penyembuhan berbagai penyakit. Selain memiliki khasiat madu seperti lazimnya,madu
pahit juga memiliki
kelebihan untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit terutama sakit maag atau
asam lambung, membantu proses penyembuhan diabetes, dan diyakini bisa
meningkatkan stamina pria dewasa. Karena kandungan alkaloidnya yang tinggi,
madu hitam juga bisa digunakan untuk membantu penyembuhan luka luar. Dengan
paduan madu hitam yang berkhasiat tinggi teh hijau Ichi-Ocha melengkapi manfaat
dari mengkonsumsi teh ini. Kekurangan dari produk teh ini yaitu pada komoditi
madu hitam yang sukar di temukan atau belum banyak di kembangkan.
·
Teh hijau rasa rosella
Rosella adalah
bunga yang
sangat berkhasiat untuk kesehatan. Mulai dari
menurunkan kadar kolesterol, diabetes, hipertensi, hingga asam urat. Teh ini
juga berkhasiat mencegah oesteporosis dan baik dikonsumsi untuk ibu hamil dan
bayi di dalam kandungannya. Teh
yang berasal dari tanaman Rosella ini juga berfungsi mengatasi batuk, sakit
tenggorokan, dan sariawan. Rosella ini juga bisa menjaga kehalusan kulit dan
keriput. Khasiat lainnya adalah melancarkan buang air besar. Di antara banyak khasiatnya, Rosella
diunggulkan sebagai herba antikanker dan hipertensi. Dengan paduan
rosella yang banyak manfaat serta khasiat
yang tingggi teh Ichi-Ocha
melengkapi manfaat dari mengkonsumsi teh ini. Kekurangan dari produk teh
ini yaitu cepat mengalami busuk setelah dipetik sehingga harus segera
diproses dalam waktu 2 hari. Keadaan ini
mungkin dapat menghambat proses pembuatan teh hijau rasa rosella
·
Pada produk yang dikembangkan yaitu teh hijau Ichi-Ocha
bubuk, dan teh bubuk aneka rasa memiliki banyak tantangan dalam
pengembangannya. Dari segi produksi, bahan baku pada teh hijau rasa madu hitam
sulit di dapatkan karna belum banyak yang membudidayakan madu hitam. Sedangkan
pada teh hijau rasa rosella kendalanya yaitu dari buah rosella yang memiliki
umur simpan yang singkat jika ingin menghasilkan teh dengan kualitas terbaik.
·
Dari segi gagasan mengenai
produk baru mungkin belum dapat terealisasi dengan baik di pasar.
Variansi teh hijau ini dibuat untuk memperluas segmen pasar yaitu tidak hanya
anak muda tetapi juga orangtua yang menyukai teh dalam kondisi hangat untuk
diseduh. Di sisi lain, pasar
menjadi yang terbagi-bagi
menyebabkan persaingan yang ketat pasar menjadi terbagi-bagi (maket fragmentation
).Perusahaan harus mengarahkan produk baru mereka ke segmen pasar yang lebih
kecil, dan hal itu berarti penjulan dan laba yang lebih rendah untuk tiap
produk.
·
Kendala
sosial dan pemerintah : Produk baru harus memenuhi kriteria seperti keamanan
konsumen konsumen dan keseimbangan lingkungan. Banyaknya kriteria kriteria yang harus
ditetapkan oleh produk baru menjadi hambatan pada berjalannya produk
pengembangan tersebut.
·
Pada kondisi finansial yaitu mahalnya proses pengembangan produk
baru. Suatu perusahaan
pada umumnya harus menciptakan berbagai gagasan tentang produk baru untuk
menemukan hanya satu produk yang layak dikembangkan. Pada pengembangan
produk teh hijau ini, memungkinkan perusahaan
sering menghadapi biaya litbang, manufaktur, dan pemasaran yang tinggi karena
komoditasnya yaitu teh, madu hitam, dan rosella nya sendiri ialah komoditi
pilihan dan tidak banyak terdapat di semua wilayah Indonesia.
·
Waktu
pengembangan yang lebih singkat yaitu PT
Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) mungkin tidak dapat mengembangkan produk-produk baru
secara cepat. Hal ini karena untuk memasarkan produk baru juga harus
memperkenalkan produk secara extra. Artinya pada tahap ini, perusahaan harus
menciptakaan citra baik produk ini kepada konsumen.
·
Siklus
hidup produk yang lebih singkat : Ketika produk Teh Ichi-Ocha
Bubuk aneka rasa ini baru
berhasil, pesaing dengan cepat akan meniru. Sehingga,
persaingan semakin ketat dan memungkinkan konsumen lebih menyukai produk dari
pesaing.
Selasa, 18 Februari 2014
LAHAN BUDIDAYA DAN PABRIK PENGOLAHAN KOPI DI KABUPATEN DAIRI SUMATERA UTARA
Tanaman
kopi merupakan komoditi ekspor yang cukup menggembirakan karena mempunyai nilai
ekonomis yang relative tinggi di pasaran dunia. Tanaman kopi jenis arabika saat
ini mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi dibandingkan dengan kopi Robusta
yang mana pada tahun 1990 harga kopi Arabika 1,85 U$D/Kg, sedangkan kopi
Robusta 0,83 U$D/Kg.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penurunan harga kopi Robusta di pasaran dunia antara lain :
- Kelangkaan pasok jenis kopi Arabika.
- Kopi robusta mengalami over supply.
- Penggunaan kopi Robusta semakin tinggi.
- Situasi pasaran dunia untuk jenis Robusta menurun sehingga ICO melakukan pemotongan kuota sebanyak 2 kali lipat dalam setahun.
Dari
hal tersebut perlu adanya usaha pemilihan jenis kopi yang mempunyai nilai
ekonomis dan rasa yang relatif baik serta yang tahan terhadap penyakit karat
daun.
Usaha untuk merebut peluang pasar kopi antara lain
dengan Pengembangan tanaman kopi Arabika melalui kegiatan peremajaan, peluasan
dan rehabilitasi tanaman kopi dari kopi Robusta menjadi kopi Arabika.
LOKASI INDUSTRI
Kabupaten Dairi mempunyai Luas
191.625 Hektar yaitu sekitar 2,68 % dari luas provinsi Sumatera Utara (7.160.000 Hektar). Kabupaten
Dairi terletak sebelah Barat Laut propinsi
Sumatera Utara. Kabupaten Dairi sebagian besar terdiri dari dataran
tinggi dan berbukit-bukit yang terletak
antara 98°00’-98°30’ dan 2°15’-3°00’ LU. Kabupaten Dairi yang terletak di
sebelah Barat laut Provinsi Sumatera Utara yang berbatasan dengan :
• Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Tenggara (provinsi
NAD) dan Kabupaten Tanah
Karo
• Sebelah Timur dengan Kabupaten Toba Samosir
• Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pakpak Bharat
• Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Selatan ( Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam ).
Sebagian besar tanahnya didapati bukit-bukit dengan
kemiringan bervariasi sehingga
terjadi iklim hujan tropis. Pada umumnya Kabupaten Dairi
berada pada ketinggian rata-rata 700-1.250 meter di atas permukaan laut. Sedangkan
Kecamatan Tigalingga, Kecamatan Siempat
Nempu dan Kecamatan Silima Pungga-pungga terletak pada ketinggian antara
400-1.360 meter di atas permukaan laut.
Kecamatan Sumbul, Sidikalang, Kerajaan dan Kecamatan Tanah Pinem berada pada ketinggian 700-1.660 meter di
atas permukaan laut.
Berikut
merupakan peta lokasi Kabupaten Dairi
Sumatera Utara (doc. Google Map):
Tanda
berhuruf A yang berwarna merah merupakan lokasi Desa Siempat Hulu Kabupaten
Dairi di mana desa tersebut memiliki beberapa perkebunan yang masih dapat
dimanfaatkan diantaranya untuk memanen kopi.
BUDIDAYA TANAMAN KOPI ARABIKA
Pada
dasarnya untuk usaha tani dan budidaya kopi melalui kegiatan Perluasan,
Peremajaan dan Rehabilitasi adalah sama seperti pada kegiatan penanaman baru,
yaitu :
Ø
Syarat
Tumbuh
·
Lokasi
ü
Letaknyas terisolir dari pertanaman kopi
varietas lain ± 100 meter.
ü
Lahan bebas hama dan penyakit
ü
Mudah pengawasan
·
Tanah
ü
PH tanah :
5,5 – 6,5
ü
Top Soil :
Minimal 2 %.
ü
Strukrur tanah :
Subur, gembur ke dalaman relative > 100 cm.
·
Iklim
ü
Tinggi tempat :
800 – 2000 m dpl
ü
Suhu :
15º C - 25º C.
ü
Curah hujan :
1.750 – 3000 mm/thn
Bulan
kering 3 bulan
PEMBUKAAN LAHAN
Lahan yang digunakan untuk
penanaman kopi dapat berasal dari lahan alang-alang dan semak belukar, lahan
primer atau lahan konversi. Pada lahan
alang-alang dan semak belukar, cara pembukaan lahan dilakukan dengan pembabatan
secara manual atau dengan menggunakan herbisida. Pada lahan primer dilakukan
dengan cara menebang pohon-pohon, sedangkan yang dari lahan konversi dilakukan
dengan menebang atau membersihkan tanaman yang terdahulu.
Ø
Bahan
Tanaman
Untuk
perbanyakan tanaman di lapangan diperlukan Bibit Siap Salur dengan kriteria
sebagai berikut :
·
Sumber benih :
Harus berasal dari kebun induk atau
perusahaan
yang telah ditunjuk.
·
Umur bibit :
8 -12 bulan
·
Tinggi :
20 -40 cm
·
Jumlah minimal daun tua : 5 – 7
·
Jumlah cabang primer : 1
·
Diameter batang :
5 – 6 cm
Kebutuhan
bibit/ha
·
Jarak tanam :
1,25 m x 1,25 m
·
Populasi :
6.400 tanaman Untuk sulaman : 25 %
Ø
Penanaman
a.
Jarak Tanam
Sistem
jarak tanam untuk kopi arabika antara lain :
·
Segi empat :
2,5 x 2,5 m
·
Pagar :
1,5 x 1,5 m
·
Pagar ganda :
1,5 x 1,5 x 3 cm
b. Lobang Tanam
·
Harus dibuat 3 bulan sebelum tanam.
·
Ukuran lubang 50 x 50 x 50 cm, 60 x 60 x 60 cm,
75 x 75 x 75 cm atau 1 x 1 x 1 m untuk tanah yang berat.
·
Tanah galian diletakan di kiri dan kanan lubang.
·
Lubang dibiarkan terbuka selama 3 bulan.
·
2 -4 minggu sebelum tanam, tanah galian yang
telah dicampur dengan pupuk kandang yang masak sebanyak 15/20 kg/lubang, dimasukkan kembali ke dalam
lubang.
·
Tanah urugan jangan dipadatkan.
- Penanaman
ü
Penanaman dilakukan pada musim hujan
ü
Leher akar bibit ditanam rata dengan permukaan
tanah.
Ø
Pemeliharaan
a.
Penyiangan
·
Membersihkan gulma di sekitar tanaman kopi.
·
Penyiangan dapat dilakukan bersama-sama dengan
penggemburan tanah
·
Untuk tanaman dewasa dilakukan 2 x setahun
b.
Pohon Pelindung
·
Penanaman pohon pelindung
ü
Tanaman kopi sangat memerlukan naungan untuk
menjaga agar tanaman kopi jangan berbuah terlalu banyak sehingga kekuatan
tanaman cepat habis.
ü
Pohon pelindung ditanam 1 – 2 tahun sebelum
penaman kopi, atau memanfaatkan tanaman pelindung yang ada.
ü
Jenis tanaman untuk pohon pelindung antara lain
lamtoro, dadap, sengon, dll.
·
Pengaturan pohon pelindung
ü
Tinggi pencabangan pohon pelindung diusahakan 2
x tinggi pohon kopi
ü
Pemangkasan pohon pelindung dilakukan pada musim
hujan.
ü
Apabila tanaman kopi dan pohon pelindung telah
cukup besar, pohon pelindung bisa diperpanjang menjadi 1 : 2 atau 1 : 4.
c.
Pemangkasan Kopi
·
Pangkasan Bentuk
ü
Tinggi pangkasan 1,5 – 1,8 m
ü
Cabang primer teratas harus dipotong tinggi 1
ruas
ü
Pemangkasan dilakukan di akhir musim hujan
·
Pangkasan Produksi
ü
Pembuangan tunas wiwilan (tunas air) yang tumbuh
ke atas.
ü
Pembuangan cabang cacing dan cabang balik yang
tidak menghasilkan buah.
ü
Pembuanagn cabang-cabang yang terserang hama
penyakit.
ü
Pemangkasan dilakukan 3 – 4 kali setahun dan
dikerjakan pada awal musim hujan.
·
Pangkasan Rejupinasi (pemudaan)
ü
Ditujukan pada tanaman yang sudah tua dan
produksinya sudah turun menurun
ü
Pada awal musim hujan, batang dipotong miring
setinggio 40 – 50 cm dari leher akar. Bekas potongan dioles dengan aspal.
ü
Tanah disekeliling tanaman dicangkul dan dipupuk
ü
Dari beberapa tunas yang tumbuh pelihara 1 -2
tunas yang pertumbuhannya baik dan lurus ke atas.
ü
Setelah cukup besar, disambung dengan jenis yang
baik dan produksinya tinggi.
Ø
Pemupukan
d.
Dosis pemupukan kopi per pohon adalah :
·
Umur 1 tahun : 50 gr Urea, 40 gr TSP, dan 40 gr KCL.
·
Umur 2 tahun : 100 gr Urea, 80 gr TSP, dan 80 gr KCL.
·
Umur 3 tahun : 150 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL.
·
Umur 4 tahun : 200 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL.
·
Umur 5-10 tahun : 300 gr Urea, 150 gr TSP, dan 240 gr KCL.
·
Umur 10 thn keatas : 500 gr Urea, 200 gr
TSP, dan 320 gr KCL.
e.
Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir
musim hujan masing-masing setengah dosis.
f.
Cara pemupukan dengan membuat parit melingkar pohon
sedalam ± 10 cm, dengan jarak proyek tajuk pohon (± 1 m)
Ø
Pengendalian
Hama Penyakit.
g.
Hama
·
Hama Bubuk Buah
ü
Penyebab adalah sejenis kumbang kecil
ü
Menyerang buah muda dan tua
ü
Pengendalian dengan mekanis yaitu dengan
mengumpulkan buah-buah yang terserang, secara kultur teknis dengan penjarangan
naungan dan tanaman sedangkan secara chemis dengan Insektisida Dimecron 50 SCW,
Tamaron, Argothion, Lebaycide, Sevin 85 S dengan dosis 2 cc / liter air.
·
Bubuk Cabang (Xyloborus moliberus)
ü
Menyerang/menggerek cabang dan ranting kecil 3 –
7 dari pucuk kopi.
ü
Daun menjadi kuning dan rontok kemudian cabang
akan mongering.
ü
Pengendalian sama seperti pada hama bubuk buah.
h.
Penyakit
Penyakit
Karat Daun
ü
Penyebab adalah sejenis Cendawan.
ü
Tanda serangan ada bercak-bercak merah
kekuningan pada bagian bawah daun, sedangkan di permukaan daun ada bercak
kuning. Kemudian daun gugur, ujung cabang muda kering dan buah kopi menjadi
hitam kering dan kualitas tidak baik selanjutnya tanaman akan mati.
ü
Pengendalian secara kultur teknis dengan menanam
jenis kopi arabika yang tahan sepertio S 333, S 288 dan S 795 serta menjaga
agar kondisi FungisidaDithane M-45 dengan dosis 2 gr/liter air.
i.
Panen
·
Kopi Arabika mulai berbuah pada umur 4 tahun.
·
Petik buah yang betul masak dengan warna merah,
tua agar menghasilkan kopi yang berkualitas.
·
Pada waktu panen (pemetikan) agar berhati-hati
supaya tidak ada bagian pohon/cabang/ranting) yang rusak.
Dampak
Pembudidayaan Kopi
a. Dampak
Positif
·
Meningkatkan kesejahteraan
petani karena permintaan terhadap kopi telah banyak dibutuhkan
oleh masyarakat.
·
Terbukanya lapangan pekerjaan untuk
masyarakat dari pertanian kopi karena ada
beberapa proses pertanian yang membutuhkan bantuan orang banyak, seperti pada
saat pembibitan dan pemanenan.
·
Berjalannya pabrik-pabrik industri kopi dan home industri yang semakin maju karena pasokan
bahan tumbuhan kopi cukup
banyak.
b. Dampak
Negatif
·
Menurunnya kualitas tanah akibat
pertanian monokultur kopi yang diakibatkan
pupuk buatan yang digunakan sehingga tanah menjadi limbah dan sulit untuk
ditanami apapun.
·
Rusaknya ekosistem pada area lahan hutan yang sering digunakan untuk
pembukaan lahan kopi karena proses pasca panen melalui pembakaran sisa-sisa
dau tebu yang menyebabkan kematian hewan dan vegetasi yang menguntungkan maupun
merugikan untuk pertanian.
·
Petani menjad tergantung pada pupuk
sintesis karena menurunnya kualitas tanah akibat pertanian kopi terus menerus
menyebabkan petani harus menggunakan pupuk sintesis tiap tahun.
1.
Tabel isu
Fase
|
Komponen Lingkungan Hidup
|
Jenis Dampak
|
Pra
Konstruksi
|
Status lahan
|
Konflik
sosial dengan masyarakat akibat pembukaan lahan hutan
|
Konstruksi
|
Kualitas
udara dan suara
|
Bising mesin
dan ,debu akibat pembajakan dan pembukaan lahan kopi
|
Operasi
|
Kualitas air
Kualitas
tanah
|
Air hujan
dan air irigasi
Penggunaan
pupuk sintesis secara terus menerus dan sisa kulit kopi.
|
Pasca
operasi
|
Bentang alam
Manusia
|
Ekosistem rusak
akibat limbah hasil pemrosesan kopi
Sesak napas
akibat debu dan limbah sisa kulit kopi
|
Langganan:
Postingan (Atom)