Tanaman
kopi merupakan komoditi ekspor yang cukup menggembirakan karena mempunyai nilai
ekonomis yang relative tinggi di pasaran dunia. Tanaman kopi jenis arabika saat
ini mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi dibandingkan dengan kopi Robusta
yang mana pada tahun 1990 harga kopi Arabika 1,85 U$D/Kg, sedangkan kopi
Robusta 0,83 U$D/Kg.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penurunan harga kopi Robusta di pasaran dunia antara lain :
- Kelangkaan pasok jenis kopi Arabika.
- Kopi robusta mengalami over supply.
- Penggunaan kopi Robusta semakin tinggi.
- Situasi pasaran dunia untuk jenis Robusta menurun sehingga ICO melakukan pemotongan kuota sebanyak 2 kali lipat dalam setahun.
Dari
hal tersebut perlu adanya usaha pemilihan jenis kopi yang mempunyai nilai
ekonomis dan rasa yang relatif baik serta yang tahan terhadap penyakit karat
daun.
Usaha untuk merebut peluang pasar kopi antara lain
dengan Pengembangan tanaman kopi Arabika melalui kegiatan peremajaan, peluasan
dan rehabilitasi tanaman kopi dari kopi Robusta menjadi kopi Arabika.
LOKASI INDUSTRI
Kabupaten Dairi mempunyai Luas
191.625 Hektar yaitu sekitar 2,68 % dari luas provinsi Sumatera Utara (7.160.000 Hektar). Kabupaten
Dairi terletak sebelah Barat Laut propinsi
Sumatera Utara. Kabupaten Dairi sebagian besar terdiri dari dataran
tinggi dan berbukit-bukit yang terletak
antara 98°00’-98°30’ dan 2°15’-3°00’ LU. Kabupaten Dairi yang terletak di
sebelah Barat laut Provinsi Sumatera Utara yang berbatasan dengan :
• Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Tenggara (provinsi
NAD) dan Kabupaten Tanah
Karo
• Sebelah Timur dengan Kabupaten Toba Samosir
• Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pakpak Bharat
• Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Selatan ( Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam ).
Sebagian besar tanahnya didapati bukit-bukit dengan
kemiringan bervariasi sehingga
terjadi iklim hujan tropis. Pada umumnya Kabupaten Dairi
berada pada ketinggian rata-rata 700-1.250 meter di atas permukaan laut. Sedangkan
Kecamatan Tigalingga, Kecamatan Siempat
Nempu dan Kecamatan Silima Pungga-pungga terletak pada ketinggian antara
400-1.360 meter di atas permukaan laut.
Kecamatan Sumbul, Sidikalang, Kerajaan dan Kecamatan Tanah Pinem berada pada ketinggian 700-1.660 meter di
atas permukaan laut.
Berikut
merupakan peta lokasi Kabupaten Dairi
Sumatera Utara (doc. Google Map):
Tanda
berhuruf A yang berwarna merah merupakan lokasi Desa Siempat Hulu Kabupaten
Dairi di mana desa tersebut memiliki beberapa perkebunan yang masih dapat
dimanfaatkan diantaranya untuk memanen kopi.
BUDIDAYA TANAMAN KOPI ARABIKA
Pada
dasarnya untuk usaha tani dan budidaya kopi melalui kegiatan Perluasan,
Peremajaan dan Rehabilitasi adalah sama seperti pada kegiatan penanaman baru,
yaitu :
Ø
Syarat
Tumbuh
·
Lokasi
ü
Letaknyas terisolir dari pertanaman kopi
varietas lain ± 100 meter.
ü
Lahan bebas hama dan penyakit
ü
Mudah pengawasan
·
Tanah
ü
PH tanah :
5,5 – 6,5
ü
Top Soil :
Minimal 2 %.
ü
Strukrur tanah :
Subur, gembur ke dalaman relative > 100 cm.
·
Iklim
ü
Tinggi tempat :
800 – 2000 m dpl
ü
Suhu :
15º C - 25º C.
ü
Curah hujan :
1.750 – 3000 mm/thn
Bulan
kering 3 bulan
PEMBUKAAN LAHAN
Lahan yang digunakan untuk
penanaman kopi dapat berasal dari lahan alang-alang dan semak belukar, lahan
primer atau lahan konversi. Pada lahan
alang-alang dan semak belukar, cara pembukaan lahan dilakukan dengan pembabatan
secara manual atau dengan menggunakan herbisida. Pada lahan primer dilakukan
dengan cara menebang pohon-pohon, sedangkan yang dari lahan konversi dilakukan
dengan menebang atau membersihkan tanaman yang terdahulu.
Ø
Bahan
Tanaman
Untuk
perbanyakan tanaman di lapangan diperlukan Bibit Siap Salur dengan kriteria
sebagai berikut :
·
Sumber benih :
Harus berasal dari kebun induk atau
perusahaan
yang telah ditunjuk.
·
Umur bibit :
8 -12 bulan
·
Tinggi :
20 -40 cm
·
Jumlah minimal daun tua : 5 – 7
·
Jumlah cabang primer : 1
·
Diameter batang :
5 – 6 cm
Kebutuhan
bibit/ha
·
Jarak tanam :
1,25 m x 1,25 m
·
Populasi :
6.400 tanaman Untuk sulaman : 25 %
Ø
Penanaman
a.
Jarak Tanam
Sistem
jarak tanam untuk kopi arabika antara lain :
·
Segi empat :
2,5 x 2,5 m
·
Pagar :
1,5 x 1,5 m
·
Pagar ganda :
1,5 x 1,5 x 3 cm
b. Lobang Tanam
·
Harus dibuat 3 bulan sebelum tanam.
·
Ukuran lubang 50 x 50 x 50 cm, 60 x 60 x 60 cm,
75 x 75 x 75 cm atau 1 x 1 x 1 m untuk tanah yang berat.
·
Tanah galian diletakan di kiri dan kanan lubang.
·
Lubang dibiarkan terbuka selama 3 bulan.
·
2 -4 minggu sebelum tanam, tanah galian yang
telah dicampur dengan pupuk kandang yang masak sebanyak 15/20 kg/lubang, dimasukkan kembali ke dalam
lubang.
·
Tanah urugan jangan dipadatkan.
- Penanaman
ü
Penanaman dilakukan pada musim hujan
ü
Leher akar bibit ditanam rata dengan permukaan
tanah.
Ø
Pemeliharaan
a.
Penyiangan
·
Membersihkan gulma di sekitar tanaman kopi.
·
Penyiangan dapat dilakukan bersama-sama dengan
penggemburan tanah
·
Untuk tanaman dewasa dilakukan 2 x setahun
b.
Pohon Pelindung
·
Penanaman pohon pelindung
ü
Tanaman kopi sangat memerlukan naungan untuk
menjaga agar tanaman kopi jangan berbuah terlalu banyak sehingga kekuatan
tanaman cepat habis.
ü
Pohon pelindung ditanam 1 – 2 tahun sebelum
penaman kopi, atau memanfaatkan tanaman pelindung yang ada.
ü
Jenis tanaman untuk pohon pelindung antara lain
lamtoro, dadap, sengon, dll.
·
Pengaturan pohon pelindung
ü
Tinggi pencabangan pohon pelindung diusahakan 2
x tinggi pohon kopi
ü
Pemangkasan pohon pelindung dilakukan pada musim
hujan.
ü
Apabila tanaman kopi dan pohon pelindung telah
cukup besar, pohon pelindung bisa diperpanjang menjadi 1 : 2 atau 1 : 4.
c.
Pemangkasan Kopi
·
Pangkasan Bentuk
ü
Tinggi pangkasan 1,5 – 1,8 m
ü
Cabang primer teratas harus dipotong tinggi 1
ruas
ü
Pemangkasan dilakukan di akhir musim hujan
·
Pangkasan Produksi
ü
Pembuangan tunas wiwilan (tunas air) yang tumbuh
ke atas.
ü
Pembuangan cabang cacing dan cabang balik yang
tidak menghasilkan buah.
ü
Pembuanagn cabang-cabang yang terserang hama
penyakit.
ü
Pemangkasan dilakukan 3 – 4 kali setahun dan
dikerjakan pada awal musim hujan.
·
Pangkasan Rejupinasi (pemudaan)
ü
Ditujukan pada tanaman yang sudah tua dan
produksinya sudah turun menurun
ü
Pada awal musim hujan, batang dipotong miring
setinggio 40 – 50 cm dari leher akar. Bekas potongan dioles dengan aspal.
ü
Tanah disekeliling tanaman dicangkul dan dipupuk
ü
Dari beberapa tunas yang tumbuh pelihara 1 -2
tunas yang pertumbuhannya baik dan lurus ke atas.
ü
Setelah cukup besar, disambung dengan jenis yang
baik dan produksinya tinggi.
Ø
Pemupukan
d.
Dosis pemupukan kopi per pohon adalah :
·
Umur 1 tahun : 50 gr Urea, 40 gr TSP, dan 40 gr KCL.
·
Umur 2 tahun : 100 gr Urea, 80 gr TSP, dan 80 gr KCL.
·
Umur 3 tahun : 150 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL.
·
Umur 4 tahun : 200 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL.
·
Umur 5-10 tahun : 300 gr Urea, 150 gr TSP, dan 240 gr KCL.
·
Umur 10 thn keatas : 500 gr Urea, 200 gr
TSP, dan 320 gr KCL.
e.
Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir
musim hujan masing-masing setengah dosis.
f.
Cara pemupukan dengan membuat parit melingkar pohon
sedalam ± 10 cm, dengan jarak proyek tajuk pohon (± 1 m)
Ø
Pengendalian
Hama Penyakit.
g.
Hama
·
Hama Bubuk Buah
ü
Penyebab adalah sejenis kumbang kecil
ü
Menyerang buah muda dan tua
ü
Pengendalian dengan mekanis yaitu dengan
mengumpulkan buah-buah yang terserang, secara kultur teknis dengan penjarangan
naungan dan tanaman sedangkan secara chemis dengan Insektisida Dimecron 50 SCW,
Tamaron, Argothion, Lebaycide, Sevin 85 S dengan dosis 2 cc / liter air.
·
Bubuk Cabang (Xyloborus moliberus)
ü
Menyerang/menggerek cabang dan ranting kecil 3 –
7 dari pucuk kopi.
ü
Daun menjadi kuning dan rontok kemudian cabang
akan mongering.
ü
Pengendalian sama seperti pada hama bubuk buah.
h.
Penyakit
Penyakit
Karat Daun
ü
Penyebab adalah sejenis Cendawan.
ü
Tanda serangan ada bercak-bercak merah
kekuningan pada bagian bawah daun, sedangkan di permukaan daun ada bercak
kuning. Kemudian daun gugur, ujung cabang muda kering dan buah kopi menjadi
hitam kering dan kualitas tidak baik selanjutnya tanaman akan mati.
ü
Pengendalian secara kultur teknis dengan menanam
jenis kopi arabika yang tahan sepertio S 333, S 288 dan S 795 serta menjaga
agar kondisi FungisidaDithane M-45 dengan dosis 2 gr/liter air.
i.
Panen
·
Kopi Arabika mulai berbuah pada umur 4 tahun.
·
Petik buah yang betul masak dengan warna merah,
tua agar menghasilkan kopi yang berkualitas.
·
Pada waktu panen (pemetikan) agar berhati-hati
supaya tidak ada bagian pohon/cabang/ranting) yang rusak.
Dampak
Pembudidayaan Kopi
a. Dampak
Positif
·
Meningkatkan kesejahteraan
petani karena permintaan terhadap kopi telah banyak dibutuhkan
oleh masyarakat.
·
Terbukanya lapangan pekerjaan untuk
masyarakat dari pertanian kopi karena ada
beberapa proses pertanian yang membutuhkan bantuan orang banyak, seperti pada
saat pembibitan dan pemanenan.
·
Berjalannya pabrik-pabrik industri kopi dan home industri yang semakin maju karena pasokan
bahan tumbuhan kopi cukup
banyak.
b. Dampak
Negatif
·
Menurunnya kualitas tanah akibat
pertanian monokultur kopi yang diakibatkan
pupuk buatan yang digunakan sehingga tanah menjadi limbah dan sulit untuk
ditanami apapun.
·
Rusaknya ekosistem pada area lahan hutan yang sering digunakan untuk
pembukaan lahan kopi karena proses pasca panen melalui pembakaran sisa-sisa
dau tebu yang menyebabkan kematian hewan dan vegetasi yang menguntungkan maupun
merugikan untuk pertanian.
·
Petani menjad tergantung pada pupuk
sintesis karena menurunnya kualitas tanah akibat pertanian kopi terus menerus
menyebabkan petani harus menggunakan pupuk sintesis tiap tahun.
1.
Tabel isu
Fase
|
Komponen Lingkungan Hidup
|
Jenis Dampak
|
Pra
Konstruksi
|
Status lahan
|
Konflik
sosial dengan masyarakat akibat pembukaan lahan hutan
|
Konstruksi
|
Kualitas
udara dan suara
|
Bising mesin
dan ,debu akibat pembajakan dan pembukaan lahan kopi
|
Operasi
|
Kualitas air
Kualitas
tanah
|
Air hujan
dan air irigasi
Penggunaan
pupuk sintesis secara terus menerus dan sisa kulit kopi.
|
Pasca
operasi
|
Bentang alam
Manusia
|
Ekosistem rusak
akibat limbah hasil pemrosesan kopi
Sesak napas
akibat debu dan limbah sisa kulit kopi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar